Jumat, 12 Agustus 2011

Ratu Kecantikan ini Berusia 100 Tahun

Ratu kecantikan umumnya wanita muda berwajah cantik dan bentuk tubuh aduhai. Tetapi, Felma Schrimshire mengenakan tiara kemenangan sebagai ratu kecantikan di usianya yang ke-100.

Felma yang menjadi perawat selama perang dunia II, mengantongi predikat nomor satu dalam lomba kecantikan di sebuah rumah jompo Alabama.

Selama kontes, Felma menggunakan nama panggung Ms Andalusia Manor. Dia berhasil mengalahkan sembilan orang finalis lainnya. "Ini sesuatu yang menyenangkan," ucap Schrimshire kepada situs oanow.com.

"Semua orang berdandan cantik, manis serta saling memuji. Ini sesuatu yang sangat hebat. Saya tidak tahu cara lain untuk mengungkapkannya," ungkapnya. Wanita yang murah senyum ini lantas mengisahkan sebagian perjalanan hidupnya. Selama perang, Schrimshire bertugas membantu dokter bedah. "Saya mendaftar ke Angkatan Darat seorang diri karena suami saya tak bisa dengan alasan kesehatan. Tidak banyak perempuan di militer saat itu. Saya berhenti satu tahun berikutnya," ucapnya mengenang kisah masa lalunya.

Setelah kematian sang suami, Schrimshire pindah ke Alabama, tepatnya di Andalusia Manor. Di tempat saudara perempuannya inilah Schrimshire menghabiskan waktu mempelajari Alkitab.

Menurut Yohanes Matson dari rumah jompo Alabama, keramahan dan kehangatan Schrimshire membuatnya menjadi juara. "Dia benar-benar melambai kepada penonton dan memberi hormat di ketiga bagian penonton. Penampilannya juga sangat hidup di atas panggung," katanya mengenai penampilan Schrimshire.

"Saya pikir, semua orang termasuk juri memiliki penilaian yang tepat," ucapnya

Ukuran Alam Semesta 250 Kali Lipat Lebih Luas

Apakah alam semesta memiliki ukuran pasti atau tak terbatas? Berhubung ukuran alam semesta yang dapat dilihat semakin meluas, benda berjarak terjauh yang bisa dilihat menjadi jauh lebih tua dibanding yang diperkirakan yakni sekitar 14 miliar tahun.

Diketahui, photon pada latar belakang gelombang mikro kosmik telah menempuh waktu 45 miliar tahun untuk tiba di Bumi. Itu berarti, alam semesta yang terlihat oleh mata setidaknya memiliki ukuran seluas 90 miliar tahun cahaya.

Namun demikian, ternyata alam semesta jauh lebih luas lagi. Ini bisa diketahui berkat analisis statistik yang dibuat oleh Mihran Vardanyan dan rekan-rekannya, peneliti dari University of Oxford.

Menurut Vardanyan, seperti dikutip dari Daily Galaxy, Rabu 4 Mei 2011, kunci dari mengetahui ukuran sebenarnya dari alam semesta adalah dengan mengukur lengkungannya.

Sebelumnya, astronom memiliki beberapa metode untuk mengukur lengkungan tersebut. Salah satunya, menurut Technology Review dari Massachusetts Institute of Technology, adalah menggunakan objek yang berada di jarak jauh yang sudah diketahui ukurannya dan membandingkan dengan seberapa besar ia terlihat.

Jika objek itu tampak lebih besar dibanding seharusnya, alam semesta tertutup. Jika ukurannya tampak sama seperti seharusnya, alam semesta berbentuk datar. Namun, jika lebih kecil, berarti alam semesta terbuka (tak terhingga).

Masalahnya, saat ilmuwan mengamati berbagai data dari bermacam model, mereka mendapatkan jawaban yang berbeda-beda untuk mengetahui jawaban pasti seputar lengkungan dan ukuran alam semesta. Lalu, mana yang paling akurat di antaranya?

Terobosan yang diambil Vardanyan dan timnya disebut dengan nama Bayesian model averaging. Teknik ini lebih cerdas dibandingkan dengan menggunakan pengukuran lengkungan yang umum digunakan ilmuwan untuk menjelaskan data yang mereka miliki.

Menurut permodelan yang dibuat Vardanyan, lengkungan alam semesta sangat dekat dengan 0. Dengan kata lain, kemungkinan besar, alam semesta berukuran datar.

Sebuah alam semesta yang berbentuk datar juga bisa tak terbatas. Dan kalkulasi yang dibuat oleh Vardanyan juga konsisten dengan hal ini. Dari perhitungan, alam semesta memiliki ukuran setidaknya 250 kali lipat lebih besar dibandingkan dengan Hubber volume yang berukuran 13,8 miliar tahun cahaya.

Bukti-Bukti Kehidupan Awal Bumi Ada di Bulan

Mengetahui bagaimana kehidupan dimulai di planet Bumi adalah salah satu target utama ilmu pengetahuan. Sejumlah peneliti asal Inggris memiliki teori baru. Mereka yakin kunci untuk mengetahui misteri bentuk kehidupan awal di Bumi justru berada di bulan.

Peneliti menyebutkan, batu-batuan yang berasal dari planet Bumi terlempar ke bulan saat asteroid membombardir Bumi dan inner planet (planet paling dekat dengan Matahari) lainnya.

Sebagai informasi, sekitar 4 miliar tahun lalu, terjadi fenomena hujan meteor yang disebut sebagai Late Heavy Bombardment. Ketika itu, planet Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars dihujani oleh ribuan asteroid dan meteorit yang menghantam permukaan planet.

Fenomena sangat mengerikan yang berlangsung selama 300 juta tahun itu memiliki efek beragam pada planet-planet yang ketika itu masih muda, salah satunya adalah pelontaran miliaran ton material dari permukaan planet ke luar angkasa.

Pada kasus Bumi, sebagian material itu kemungkinan berhasil tiba di Bulan. Hipotesis ini sangat masuk akal, mengingat di kutub selatan Bumi pernah dijumpai meteorit yang terbukti berasal dari planet Mars.

Untuk itu, sangatlah mungkin berasumsi bahwa planet-planet terdalam saling bertukar material saat Late Heavy Bombardment. Demikian pula dengan Bumi dan Bulan yang juga saling bertukaran material.

Menurut sejumlah pakar dari University of London Birkbeck College School of Earth Sciences, material milik Bumi itu telah mendarat di Bulan dengan mulus sehingga memungkinkan tanda-tanda biologis tetap tersimpan dengan baik.

Dikutip dari Softpedia, 5 Mei 2011, tim peneliti yang diketuai oleh Ian Crawford dan Emily Baldwin menyebutkan, tanda-tanda biologi itu justru tidak akan mampu bertahan di Bumi karena besarnya dampak tumbukan meteor, erosi akibat angin dan hujan, aktivitas volkanik, gempa bumi, dan penguasaan habitat oleh spesies makhluk hidup lain.

Dalam sejumlah simulasi komputer, tim peneliti menunjukkan sebongkah material yang terpental ke arah Bulan akibat tumbukan asteroid pada bumi akan mendarat di permukaan Bulan dengan kecepatan 2,5 kilometer per detik atau kurang. Dengan temperatur yang ada di Bulan, tidak ada bagian dari material itu yang mendekati tekanan puncak yang mengakibatkan material itu meleleh.

Sayangnya, teori baru ini belum bisa dibuktikan secara ilmiah sampai manusia kembali pergi ke Bulan, mengumpulkan sampel bebatuan dari sejumlah lokasi, dan membawa pulang ke Bumi untuk dianalisa secara mendalam. Namun, melakukan penelitian seperti itu akan memberikan kita pengetahuan yang luar biasa akan sejarah kehidupan di planet Bumi.

Ditemukan, Angin Perusak Galaksi

Observatorium infra merah luar angkasa Herschel milik European Space Agency (ESA) telah mendeteksi pergerakan angin yang terdiri dari molekul gas yang mengalir pergi dari galaksi.

Angin yang sudah dipantau selama bertahun-tahun ini diduga memiliki kekuatan yang cukup untuk memusnahkan galaksi yang terdiri dari gas dan menghentikan pembentukan bintang sejak dini.

Angin yang dideteksi Herschel tersebut sangat luar biasa. Sebagian bertiup sangat kencang, dengan kecepatan lebih dari 1.000 kilometer per detik. Angin ini 10 ribu kali lebih cepat dibandingkan dengan badai yang berhembus di Bumi.

“Ini kali pertama aliran gas molekular seperti itu bisa diamati dengan jelas dalam sebuah galaksi,” kata Echard Sturm, peneliti dari Max-Planck Institut, yang mengetuai penelitian, seperti dikutip dari Daily Galaxy, Rabu 11 Mei 2011.

Temuan ini, kata Sturm, merupakan hal yang penting karena bintang terbentuk dari gas molekular. Sementara aliran angin ini mencuri bahan-bahan milik galaksi yang dibutuhkan untuk membuat bintang baru. “Jika hembusannya cukup kuat, mereka bahkan bisa menghentikan total pembentukan bintang,” ucapnya.

“Dengan Herschel, kini kita bisa mempelajari apa pengaruh hembusan angin ini terhadap evolusi galaksi,” sebut Sturm.

Dari penelitian, disimpulkan bahwa hingga 1.200 kali lipat massa Matahari kita hilang setiap tahunnya akibat hembusan angin dahsyat tersebut. Jumlah itu sama dengan terkurasnya persediaan gas milik galaksi untuk membentuk bintang antara satu sampai 100 juta tahun ke depan. Padahal, gangguan terhadap pembentukan bintang memiliki efek buruk pada galaksi tersebut.

Angin ini sendiri bisa jadi disebabkan oleh pengeluaran partikel dan cahaya yang sangat intens dari sebuah bintang baru atau bisa juga oleh gelombang kejut yang berasal dari ledakan bintang tua. Alternatif lain, angin bisa dipicu oleh radiasi yang diakibatkan oleh zat-zat yang berputar kencang di sekitar lubang hitam, di tengah-tengah galaksi.

Astronom Cari Alien di 86 Planet Mirip Bumi

Pencarian terhadap tanda-tanda kehidupan asing di 86 planet serupa Bumi dimulai. Misi pencarian yang dilakukan itu merupakan bagian dari proyek SETI (Search for Extra Terrestrial Intelligence) yang diluncurkan pertengahan 1980-an.

Pencarian dimungkinkan dengan bantuan Green Bank Telescope, sebuah teleskop radio berukuran raksasa yang dipasang di kawasan terpencil di West Virginia, Amerika Serikat.

Parabola raksasa itu akan menghadap ke setiap 86 planet yang disaring dari total 1.235 planet yang berpotensi menyimpan kehidupan, yang teridentifikasi oleh teleskop luar angkasa Kepler milik NASA. Setiap planet akan diamati selama 24 jam untuk mendapatkan datanya.

“Kami tidak bisa memastikan bahwa seluruh bintang yang ditemukan memiliki sistem planet yang bisa dihuni, namun bintang-bintang ini merupakan tempat terbaik untuk mencari kehidupan di lain luar angkasa,” kata Andrew Siemion, peneliti dari University of California at Berkeley, seperti dikutip dari Cosmosmagazine, 16 Mei 2011.

Bulan lalu, SETI Institute mengumumkan bahwa mereka menutup upaya penting mereka dalam mencari alien - yakni sebuah proyek senilai 50 juta dolar AS yang terdiri dari 42 teleskop parabola yang dikenal dengan Allen Telescope Array - akibat kekurangan dana sebesar 5 juta dolar AS.

Dengan dibekukannya parabola ATA, astronom berharap bahwa Green Bank Telescope canggih yang sempat mengalami gangguan saat terjadi badai pada tahun 1988 lalu akan menyediakan informasi spesifik seputar planet yang berpotensi mendukung kehidupan.

Permukaan teleskop Green Bank yang berukuran 100 kali 110 meter memungkinkannya merekam data hingga hampir 1Gb per detik. Teleskop seberat 7,7 juta kilogram yang mulai beroperasi sejak tahun 2000 itu merupakan proyek yang dikembangkan oleh National Radio Astronomy Observatory.

Dan Werthimer, fisikawan yang juga terlibat dalam penelitan menyebutkan, pihaknya memilih planet-planet yang memiliki temperatur tertentu yakni antara 0 sampai 100 derajat Celcius. Alasannya adalah karena planet bersuhu tersebut lebih berpotensi menyimpan kehidupan.

Werthimer sendiri telah memimpin proyek SETI yang sudah berusia 3 dekade dari Puerto Rico, tempat di mana Arecibo, teleskop radio terbesar di dunia berada. Namun demikian, Werthimer menyebutkan, proyek itu tidak bisa mengamati kawasan langit utara yang sama seperti yang diamati oleh teleskop Green Bank.

“Dengan Arecibo, fokus kami adalah memantau bintang yang serupa dengan Matahari kita. Harapannya adalah mereka memiliki planet di sekitarnya yang memancarkan sinyal intelijen,” kata Werthimer. “Namun demikian, kami belum pernah memiliki daftar planet seperti ini sebelumnya,” ucapnya.

Green Bank Telescope, kata Werthimer, mampu memindai jangkauan frekuensi hingga 300 kali lipat kemampuan Arecibo. Artinya, dalam satu hari ia bisa mengumpulkan data dengan jumlah yang sama yang dilakukan oleh Arecibo dalam waktu satu tahun.

Peneliti memperkirakan, proyek pencarian ini kemungkinan akan memakan waktu satu tahun. Pada pelaksanaannya, proyek ini juga akan dibantu oleh sekitar 1 juta orang astronom rumahan yang tergabung dalam SETI@home yang membantu memproses data yang didapat menggunakan komputer pribadi mereka.

"Stalin di Balik Insiden UFO Roswell 1947"

Sebuah insiden menghebohkan terkait unidentified flying object (UFO) terjadi di Roswell, New Mexico pada 1947. Kala itu, di tengah badai besar, ditemukan sebuah piring terbang jatuh. Juga tiga mayat, tiga makhluk mirip manusia yang pendek dan memakai pakaian metalik.

Kabar itu menjadi perdebatan dan memicu teori konspirasi yang jumlahnya tak terhingga. Para pecinta fiksi ilmiah meyakini, itu adalah pesawat alien.
Pemerintah Amerika Serikat dituduh berusaha menutup-nutupi dengan mengatakan itu adalah kejadian kecelakaan balon cuaca. Insiden Roswell menjadi inspirasi film, buku, dan dokumenter tentang alien pada 1970-an.

Setelah dikabarkan muncul di daftar dokumen rahasia biro penyelidik federal AS (FBI), kini sebuah buku baru menawarkan penjelasan yang sama sekali berbeda: bahwa insiden UFO Roswell adalah buatan manusia.

Dua 'penjahat' besar dalam sejarah, diktator Uni Soviet, Joseph Stalin dan 'Malaikat Kematian' Nazi Jerman, Dr Josef Mengele disebut-sebut ada di balik insiden itu.

Dalam buku berjudul 'Area 51', sang pengarang Annie Jacobsen mengklaim apa yang ia tulis berdasarkan wawancara ilmuwan dan insinyur yang bekerja di Area 51 --lokasi penelitian AS di Gurun Nevada.

Ia menolak keterkaitan insiden Roswell dengan alien dan mengajukan teori bahwa Stalin, yang terinspirasi oleh sandiwara radio terkenal yang disampaikan Orsin Welles. Drama yang diadaptasi dari novel tenar karya HG Wells berjudul 'The War of the Worlds' atau 'Perang Semesta' disampaikan seakan sebuah berita kontemporer. Itu menyulut histeria di Amerika Serikat pada 1938.

Menurut buku tersebut, plot dimulai setelah Uni Soviet menyita jet bersayap tunggal Horten Ho 229 dari Jerman --yang disebut para penerbang sebagai pendahulu pesawat pembom siluman B-2.

Lalu, Mengele mulai masuk ke dalam cerita ini. Dokter Nazi yang pernah melakukan penelitian Auschwitz lalu terbang ke Amerika Selatan setelah perang itu diduga menciptakan 'grotesque' atau penerbang berukuran anak-anak sebagai imbalan atas sebuah laboratorium eugenika.
Seperti dimuat dalam buku tersebut, piring terbang yang ditemukan di Roswell berisi alien berukuran anak-anak berusia 12-13 tahun.

Apa tujuan Stalin menciptakan plot piring terbang? Tak lain tak bukan untuk menciptakan histeria mirip saat 1938. Namun, pesawat yang dikendalikan dengan remote itu hancur dan AS berusaha menutup-nutupi insiden itu. Menurut sumber Jacobsen --seorang teknisi dari perusahaan pertahanan EG & G--, ia mengaku terlibat dalam proyek Roswell di Area 51 pada 1978.

"Mereka menemukan mayat di samping pesawat yang jatuh. Itu bukan alien, juga bukan penerbang. Mereka adalah manusia yang jadi kelinci percobaan. Terlalu kecil untuk penerbang, mereka nampak seperti anak-anak," tulis Jacobsen yang adalah wartawan Los Angeles Times.

"Tinggi mereka kurang dari lima kaki, dengan cacat yang sama. Mereka memiliki kepala yang besar dan mata besar yang ukurannya abnormal," ujarnya.

Dua dari mereka ditemukan dalam kondisi koma, namun masih hidup. Dikonfirmasi, juru bicara Angkatan Udara AS menolak berkomentar. ''Kami belum membaca buku ini sehingga tidak dapat membuat komentar terkait itu." (The Age l art)

Alien Diduga Hidup di Planet Gliese 581d

Ada misteri besar yang belum terungkap hingga saat ini. Adakah kehidupan lain di luar Bumi? Apalagi fakta menunjukkan, planet kita bagai noktah kecil tak berarti, dibandingkan isi alam semesta.

Pertanyaan itu mengilhami para ilmuwan mencari kehidupan lain, dan mencari planet-planet mirip Bumi. Salah satu yang terus dipantau adalah planet-planet yang berada di orbit bintang cebol, Gliese 581.

Dan, penelitian terbaru menunjukkan Planet Gliese 581d, yang jaraknya 20 tahun cahaya dari Bumi adalah planet pertama di luar tata surya yang resmi dinyatakan bisa mendukung kehidupan oleh para ilmuwan.

Seperti dimuat LiveScience, 17 Mei 2011, melalui studi model atmosfer terbaru, para astronom menemukan planet tersebut berada di wilayah 'zona bisa dihuni' memiliki kondisi mirip Bumi, termasuk memiliki samudera dan curah hujan. Kesimpulan ini konsisten dengan beberapa model penelitian sebelumnya. Meski tak secara definitif menemukan ada kehidupan di atas sana.

Meski 'mirip Bumi' para ilmuwan berpendapat, jika suatu hari nanti manusia bisa mengirim armada ekspedisi, para penjelajah luar angkasa akan menemukan dirinya berada di sebuah lingkungan yang benar-benar asing, dibandingkan Bumi.

Langitnya merah keruh, bukan biru seperti Bumi. Juga gravitasinya yang dua kali lipat, membuat berat badan siapapun yang berdiri di atasnya menjadi dobel. Tak hanya itu, atmosfer planet itu yang kaya karbondioksida tak bakal bisa dengan mudah dihirup manusia.

Sebuah model komputer baru yang mampu mensimulasikan iklim luar Bumi telah menunjukkan asumsi sebelumnya adalah salah dan dan menegaskan bahwa Gliese 581d adalah planet yang bisa menopang kehidupan.

Para ilmuwan yakin temuan itu dapat membuka jalan untuk penemuan lebih banyak potensi kehidupan di antara bintang-bintang, termasuk beberapa yang aneh dan tak terduga.

Dr Robin Wordsworth, seorang anggota tim  dari Institut  Pierre Simon Laplace di Paris, mengatakan, ini temuan yang sangat menggembirakan. "Sistem Gliese sangat menggembirakan bagi kita, karena relatif dekat dengan Bumi," kata dia.

"Jadi dengan teleskop generasi masa depan, kita akan dapat mencari kehidupan di Gliese 581d secara langsung."

Sebenarnya tak hanya Planet Gliese 581d yang diincar para ilmuwan. Ada juga Planet Gliese 581g atau dikenal dengan nama  'Dunia Zarmina'.

Tak hanya kemiripannya dengan Bumi yang mencengangkan. Tapi ilmuwan juga menemukan danya sinyal misterius yang dipancarkan dari planet itu. Adalah Dr Ragbir Bhathal, ilmuwan dari University of Western Sydney yang melihat sinyal aneh itu pada Desember 2008 -- jauh sebelum diumumkan bahwa ada planet yang bisa dihuni mahluk hidup di orbit bintang cebol, Gliese 581. Baca selanjutnya di sini(sumber: ITN, LiveScience)

White Hole Kemungkinan Hadir di Alam Semesta

Anda pernah mendengar black hole? Ia merupakan sebuah celah gelap di ruang angkasa yang menghisap seluruh benda yang ada di sekelilingnya dan melemparnya ke ruang ketiadaan. Kini sejumlah ilmuwan menyebutkan bahwa pernah ada bukti akan adanya lawan dari black hole.

Kebalikan dari black hole, white hole atau lubang putih tidak menghisap benda di sekeliling namun memuntahkan material yang berasal dari tempat antah berantah ke alam semesta kita.

Alam semesta kita sendiri merupakan tempat yang aneh, dan lubang hitam merupakan salah satu hal yang paling aneh yang hadir di dalamnya. Namun secara matematik, lubang hitam harusnya bisa dibalikkan, artinya, ada sesuatu yang memuntahkan material, tidak menghisapnya.

Dikutip dari Dvice, 27 Mei 2011, lubang putih beroperasi dengan modus yang berbeda dengan lubang hitam. Mereka mendadak muncul untuk masa waktu yang singkat. Mereka kemudian melontarkan sejumlah material ke alam semesta lalu mereka sendiri runtuh, membentuk lubang hitam dan kemudian tidak pernah tampak lagi.

Perilaku lubang putih seperti ini sangat sulit untuk diamati. Namun peneliti yakin bahwa mereka telah menemukan salah satu di antaranya.

Pada tahun 2005 lalu, sebuah tembakan sinar gamma berhasil terekam namun ia tidak hadir bersama dengan supernova yang umumnya memicu hadirnya lontaran sinar gamma tersebut. Ada kemungkinan, ia hadir akibat runtuhnya sebuah lubang putih.

Yang menarik seputar lubang putih adalah pembentukan material mereka serupa dengan apa yang disebut Big Bang, atau yang disebut-sebut merupakan fenomena terbentuknya seluruh alam semesta. Ini membuat white hole disebut juga sebagal ‘Small Bangs’.

White hole tidak memiliki koordinat ruang dan waktu yang pasti dan tidak bisa dideteksi sama sekali. Mereka bisa secara mendadak muncul kapan saja, di mana saja dan melakukan aktivitas mereka sebelum kembali menghilang.

Sejauh ini, keberadaan white hole memang masih bersifat dugaan. Akan tetapi, black hole juga hanya merupakan dugaan sampai keberadaannya benar-benar diketahui pada beberapa dekade terakhir. Dan seperti yang diucapkan oleh fisikawan Murray Gell-Mann, apapun yang tidak dilarang adalah wajib. Artinya, setidaknya dari sudut pandang mekanikal kuantum, lubang putih pasti ada di salah satu sudut alam semesta.

Astronot Jepang Tanam Timun di Luar Angkasa

Mentimun, buah itu akhir-akhir ini populer -- dalam arti negatif. Sebab, mentimun dari Spanyol diduga menjadi dalang beredarnya bakteri mematikan, E. coli yang menewaskan 22 orang dan membuat sakit 2.200 lainnya.

Meski toh akhirnya kecambah atau tauge Jerman dijadikan tersangka baru, mentimun tetap bukan favorit. Namun, justru di tengah tudingan itu, astronot Jepang berencana memanen mentimun di Stasiun Antariksa Internasional, jauh di luar bumi di mana syarat kehidupan tumbuhan -- air dan sinar matahari nihil.

Astronot itu bernama Satoshi Furukawa. Ia diagendakan meluncur ke ruang angkasa Rabu mendatang, untuk bekerja selama setengah tahun di orbit bersama kosmonot Rusia, Sergei Volkov dan astronot NASA, Michael Fossum.

Soal rencana eksperimen 'bertani mentimun; yang dijadwalkan bulan depan, Furukawa mengatakan, itu bagian dari penelitian bagaimana penjelajah luar angkasa masa depan bisa memanen tanamannya sendiri. "Kami berharap bisa memakan hasil panen itu, sayang tak diperbolehkan," kata Furukawa yang seorang dokter, seperti dimuat AP.

Demi kesehatan dan  kepentingan misi, para astronot yang akan diluncurkan melalui pusat peluncuran Baikonur di Kazakhstan masih menjalani isolasi ketat, untuk menghindari infeksi. Bahkan saat konferensi pers, Furukawa, Fossum dan Volkov berlindung di balik kaca.

Tak mau kalah dengan Jepang, kosmonot, Volkov mengatakan di wilayah Rusia  di Ruang Angkasa Internasional akan ditanami tomat. Dengan bercanda ia berharap para astronot diberi izin untuk menyiapkan salad dari hasil panennya. "Tapi jujur, apa yang sungguh aku inginkan adalah kentang goreng," ujar dia tersenyum.

Namun, apapun hasil bertanam mentimun, Jepang masih memimpin dalam hal peningkatan kuliner di ruang angkasa. Bahkan, astronot Jepang, Soichi Noguchi, membuat sushi -- makanan khas Jepang -- saat berada di stasiun ruang angkasa tahun lalu.

Untuk diketahui, Fossum, Furukawa dan Volkov dijadwalkan kembali ke bumi pada pertengahan November.

Misterius, Dokumen UFO Australia Hilang

Tak hanya pemerintah Inggris yang mengumpulkan  X-file atau data rahasia soal UFO, atau FBI yang diam-diam menyimpan dokumen terkait dugaan penampakan UFO di 'The Vault'. Ternyata militer Australia juga menyimpan beberapa dokumen tersebut.

Namun, masalahnya, dokumen itu saat ini raib entah ke mana. Setelah pencarian dua bulan menanggapi permintaan dokumen atas nama UU Kebebasan Informasi (Freedom of Information/FOI), Departemen Pertahanan Australia dipaksa untuk mengakui, bahwa mereka tak bisa menemukan dokumen tersebut.

"Dokumen-dokumen tersebut tak bisa ditemukan di Markas Komando Udara dan kami menyatakan bahwa file-file tersebut hilang," kata asisten direktur FOI, Natalie Carpenter kepada Sydney Morning Herald.

Satu-satunya dokumen yang bisa ditemukan adalah folder berjudul, "Laporan UFO/ Penampakan Aneh di Woomera".  Isinya, laporan penampakan UFO dari seluruh negeri, juga luar negeri, termasuk yang disaksikan warga yang tinggal di dekat Woomera, Australia bagian Selatan. Meski ditemukan, file itu sama sekali tak bisa dibuka.

Sementara, file-file lain hilang atau rusak. Sebuah fakta yang bisa menyulut teori konspirasi.

Untuk diketahui, Woomera adalah lokasi pengujian senjata militer yang terletak di daerah pedalaman luas Australia. desa ini ditetapkan sebagai wilayah dengan akses terbatas sejak tahun 1940-an. Tak terhitung jumlah rudal militer, misil, senjata, sistem kedirgantaraan yang diuji di sana.

Jika diibaratkan, Woomera mirip pangkalan mliter rahasia, Area 51 milik Amerika Serikat -- yang menjadi subyek teori konspirasi selama puluhan tahun: soal UFO dan alien.

Militer Australia telah memutuskan untuk berhenti mengambil dan memproses laporan penampakan UFO pada tahun 2000-an. Alih-alih menerima laporan yang masuk, militer meminta anggota masyarakat untuk melaporkan kejadian kepada polisi.

Seberapa Jauh Ujung Tata Surya?

Saat ini, satelit Voyager 1 dan Voyager 2, dua buah pesawat ruang angkasa yang diberangkatkan dari Bumi pada tahun 1977 lalu, sedang menuju keluar dari tata surya.

Kedua satelit kini tengah melewati ujung dari gelombang magnetik yang jaraknya sekitar 9 miliar mil atau sekitar 15 miliar kilometer dari Bumi. Jarak itu tentu merupakan jarak yang sangat jauh. Akan tetapi jarak sejauh itu juga cukup sulit dibayangkan.

Berikut ini gambaran berapa jauh 15 miliar kilometer, menurut perhitungan para peneliti, dikutip dari Life’s Little Mysteries, 11 Juni 2011.

Pesawat terbang yang bergerak dari Los Angeles di barat Amerika Serikat ke New York yang ada di timur Amerika Serikat atau sebaliknya, menempuh jarak sekitar 3.983 kilometer. Artinya, jika satelit Voyager mengambil rute tersebut, ia telah melakukan sekitar 3 sampai 4 juta perjalanan bolak-balik.

Jika dibandingkan dengan jarak antara Bumi dengan Bulan yang rata-rata mencapai 384.403 kilometer, artinya kedua satelit itu telah bolak balik antara Bumi dan Bulan sebanyak lebih dari 37 ribu kali.

Matahari sendiri memiliki jarak sekitar 150 juta kilometer dari kita. Adapun ujung tata surya kita, dan juga satelit Voyager yang sedang berjalan di sekitar kawasan tersebut, kini mencapai 97 kali lebih jauh jaraknya dibanding Bumi dan Matahari.

2012, Aktivitas Matahari Mulai Turun

Selama bertahun-tahun terakhir, ilmuwan memperkirakan bahwa Matahari akan mencapai solar maximum atau periode di mana lidah api dan bintik matahari akan mencapai aktivitas puncaknya di tahun 2012 mendatang. Namun belakangan, sejumlah kalangan memprediksi sebaliknya.

Dari tiga penelitian yang baru-baru ini dipublikasikan, para pakar yakin bahwa siklus bintik matahari akan berkurang dan menuju ke masa nonaktif pertama sejak abad ke-17 lalu.

Menurut pakar dari National Solar Observatory (NSO) dan Air Force Research Laboratory, tanda-tanda yang sudah tampak adalah hilangnya aliran semburan api, bintik-bintik yang memudar, dan penurunan aktivitas di kawasan kutub Matahari.

“Ini merupakan temuan yang sangat tidak lazim dan tidak diduga-duga,” kata Frank Hill, Associate Director Solar Synoptic Network NSO, seperti dikutip dari News24, 16 Juni 2011.

Namun demikian, Hill menyebutkan, faktanya, ada 3 penelitian menggunakan pendekatan yang sangat berbeda terhadap Matahari, menyimpulkan satu hal yang sama. “Ini merupakan indikasi yang sangat kuat bahwa siklus bintik Matahari akan menuju ke hibernasi,” ucapnya.

Seperti diketahui, aktivitas Matahari cenderung naik turun setiap sekitar 11 tahun. Solar maximum dan solar minimum yang masing-masing menandai perbalikan kutub mangnet Matahari terjadi setiap 22 tahun.

Para pakar kini menganalisa apakah periode non aktif ini merupakan Maunder Minimum, yakni periode di mana Matahari jarang memunculkan bintiknya dan bisa berlangsung selama 70 tahun. Sebelum ini, Maunder Minimum pernah terjadi pada tahun 1645 sampai 1715 lalu.

“Jika perkiraan kami benar, ini mungkin akan menjadi solar maximum terakhir yang akan kita lihat dalam beberapa dekade ke depan,” kata Hill. “Itu akan mempengaruhi berbagai hal, mulai dari penjelajahan angkasa luar sampai ke perubahan iklim di Bumi,” ucapnya.

Hasil temuan ketiga penelitian yang berbeda itu sendiri diumumkan pada pertemuan tahunan Solar Physics Division dari American Astronomical Society di New Mexico, Amerika Serikat.

Ditemukan, Sistem Planet Aneh yang Mematikan

Dua orang astronom di Afrika Selatan telah menemukan bukti akan adanya dua planet raksasa yang mengorbit sistem bintang kembar. Temuan tersebut dilaporkan di South African Astronomical Observatory (SAAO).

Menurut SAAO, sistem tata surya dengan dua planet dan dua ‘matahari’ yang ditemukan oleh Stephen Potter dan Encarni Romero-Colmenero tersebut merupakan contoh dari sebuah sistem planet yang ‘sangat aneh’.

“Dua buah bintang, satu merupakan white dwarf dan yang lain merupakan red dwarf, berada sangat dekat sehingga mereka hanya membutuhkan waktu beberapa jam saja untuk saling mengorbi satu sama lain,” sebut kedua astronom, seperti dikutip dari News24, 17 Juni 2011.

Sistem planet itu, kedua astronom menyebutkan, berorientasi dengan cara yang sangat aneh, sehingga dari Bumi, sepasang bintang itu saling menimbulkan gerhana setiap kali mengorbit, jika dilihat dari Bumi.

Potter dan rekan-rekannya mendapati pula bahwa gerhana tersebut tidak terjadi dalam waktu-waktu tertentu. Kadang gerhana datang terlalu cepat atau terlalu lambat.

Temuan ini membuat mereka berhipotesa bahwa hadirnya dua planet raksasa itu memberi efek gravitasi yang akan menyebabkan bintang tersebut mengorbit dengan tidak beraturan. Planet-planet itu juga akan sedikit mempengaruhi jeda antara dua gerhana tersebut.

Dari pengukuran, astronom berhasil membuat perkiraan bahwa massa kedua planet itu setidaknya enam dan delapan kali massa planet Jupiter. Kedua planet juga membutuhkan waktu 16 dan 5 tahun untuk mengorbiti kedua bintang yang jadi ‘mataharinya’ tersebut. Namun sayangnya, planet-planet itu berada di jarak yang sangat jauh untuk dapat difoto secara langsung.

Selain itu, sistem planet binary star yang diberi nama UZ For itu juga merupakan sistem planet yang sangat tidak ramah untuk ditinggali.

“Karena kedekatannya, gravitasi milik bintang white dwarf secara konstan terus mencuri material dari permukaan bintang red dwarf,” kata astronom. “Aliran material ini akan menghantam bintang white dwarf dan membuatnya menjadi sangat panas hingga ke suhu jutaan derajat,” sebutnya.

Akibatnya, astronom menyebutkan, bintang itu akan membanjiri sistem planet tersebut dengan radiasi sinar X dengan jumlah yang sangat banyak dan mematikan.

Sistem planet aneh itu sendiri dapat ditemukan setelah astronom mengobservasi menggunakan Southern African Large Telescope (SALT) baru milik SAAO yang mampu mengombinasikan data yang dikumpulkan oleh banyak observatorium dan satelit dalam jangka waktu 27 tahun. (eh)

Apakah Alien Itu Benar-benar Ada?

Pertanyaan seputar apakah ada kehidupan lain di luar planet Bumi merupakan salah satu dari 3 pertanyaan yang paling sering diutarakan pada para ilmuwan dan astronom. Dua pertanyaan lain adalah apakah Tuhan benar-benar ada dan apa yang terjadi jika kita terhisap ke black hole.
Menurut Charles Liu, profesor astrofisika dari City University of New York Staten Island dan peneliti dari Hayden Planetarium at the American Museum of Natural History, ia selalu mendapatkan setidaknya salah satu dari tiga pertanyaan di atas saat berada di ruang publik.
Selama bertahun-tahun, ia mencari jawaban terbaik untuk ketiga pertanyaan itu berdasarkan bukti-bukti ilmiah yang ia temukan serta pendapat pribadinya. Adapun untuk menjawab apakah ada alien, berikut ini jawabannya:
"Ya. Alam semesta ini sangat sangat luas dan hukum alam berlaku sangat konsisten di seluruh ruang yang sangat luas tersebut," kata Liu, seperti dikutip dari Space, 28 Juni 2011. "Kemungkinan bahwa hanya ada satu kehidupan yang tumbuh berkembang di seluruh alam semesta tersebut hampir mencapai nol," ucapnya.
Liu menyebutkan, jika ada kehidupan yang bisa tumbuh di satu tempat, pastinya ada pula kehidupan serupa itu di tempat lain. Pertanyaan berikutnya, apakah makhluk luar angkasa ada?
"Ya. Tetapi apakah makhluk tersebut mendarat di Bumi? Jawabannya, tidak," ucap Liu. "Tidak ada satupun dari yang disebut-sebut sebagai bukti kemunculan makhluk luar angkasa (extraterrestrial) di Bumi mengandung air setelah diuji coba secara ilmiah," ucapnya.
Pertanyaan berikutnya, kata Liu, adalah apakah kita akan berkomunikasi dengan mereka?
Sejak pengiriman gelombang radio dilakukan dari planet Bumi, sinyal tersebut telah berjalan sekitar 50 juta tahun cahaya dari sini atau sekitar 300 triliun mil.
"Namun, galaksi Bima Sakti kita sendiri ukuran lebarnya mencapai 600 ribu triliun mil. Artinya, sinyal radio itu membutuhkan waktu berabad-abad sebelum bisa berhasil keluar dari galaksi ini," ucapnya. "Peradaban lain di galaksi ini, kalaupun ada, tidak memiliki peluang untuk menerima sinyal radio yang kita kirimkan, kecuali jika mereka benar-benar ada di dekat sini," ucapnya.
Begitu pula dengan kita, Liu menyebutkan. "Meski dengan berbagai upaya, kita nyaris tidak mungkin mendeteksi sinyal radio dari bintang terdekat. Apalagi dari bintang yang jauh jaraknya," ucap Liu.
Jika demikian, sebut Liu, apakah ada peluang bahwa kita akan mampu melakukan kontak dengan kehidupan extraterrestrial? "Kemungkinan selalu ada. Namun peluangnya sangat-sangat kecil," ucap Liu.

Apa Beda Asteroid, Komet, dan Meteoroid?

Menurut Near Earth Object Program NASA, asteroid merupakan benda berbatu yang ukurannya relatif kecil, tidak aktif, dan mengorbit Matahari.
Komet, juga berukuran relatif kecil namun kadang merupakan sebuah benda aktif yang menguapkan es yang ia miliki saat terkena sinar matahari dan membentuk atmosfir (coma) yang terdiri dari debu dan gas. Terkadang, karena komet bergerak cukup cepat, ia membentuk ekor yang terdiri dari debu dan atau gas.

Meteoroid sendiri merupakan partikel kecil yang terlepas dari komet ataupun asteroid. Dari ketiganya, asteroid merupakan benda yang paling menarik untuk dipelajari para ilmuwan.

Seperti diketahui, sampai sejauh ini, ilmuwan belum bisa memahami sepenuhnya bagaimana kehidupan awal terbuat dari zat organik yang tidak hidup, bisa tumbuh dan berkembang di Bumi. Dengan mempelajari asteroid, kita bisa mengetahui lebih banyak.

Dilansir Fox News, 30 Juni 2011, asteroid seperti 2 Pallas dan 10 Hygiea, yang diyakini pernah memiliki air, tampak memiliki senyawa organik (berbasis karbon) di dalamnya.

“Saat ini, asteroid tersebut memiliki komposisi kimia yang lebih primitif dibandingkan dengan Bumi. Kondisinya serupa dengan saat tata surya kita masih baru terbentuk,” kata Carol Raymond, Deputy Principal Investigator NASA. “Dengan mempelajarinya, kita bisa mengetahui bagaimana kehidupan bisa muncul di planet ini,” ucapnya.

Raymond menyebutkan, ada beberapa kondisi yang menjadikan Bumi sangat kondusif bagi kehidupan di masa lalu. “Selain itu, ilmuwan berpendapat bahwa asteroid yang mendarat di Bumi pada zaman dahulu kala telah memberikan materi pembentuk yang membantu memulai kehidupan di planet ini,” ucapnya.

Terkuak, Misteri UFO Belgia Tahun 1990

Tahun 1989 dan 1990 adalah tahunnya UFO (unidentified flying object) di Belgia. Kala itu, sejumlah penampakan benda aneh terbang dilaporkan. Pada 29 November 1989, misalnya, UFO segitiga dengan lampu-lampu terang di bawahnya dilaporkan sejumlah saksi, termasuk tiga kelompok polisi.

Laporan-laporan UFO itu diperkuat dengan beberapa bukti foto dan rekaman. Foto terbaik yang pernah diambil adalah gambar UFO segitiga yang dipotret seseorang anonim pada April 1990. Dalam foto itu tergambar benda segitiga dengan lampu di masing-masing sudutnya, satu lampu lainnya berada di tengah. Sejumlah orang mengklaim, itu adalah bukti penting keberadaan UFO, lainnya tak percaya dan menganggapnya sebagai tipuan (hoax).

Tapi toh, keberadaan foto itu membuat para ilmuwan sibuk meneliti, apa sebenarnya benda itu. Tak terkecuali ilmuwan-ilmuwan terkemuka Badan Antariksa AS (NASA). Mereka dibuat bingung.

Foto itu mungkin bakal terus jadi misteri sampai saat ini -- setelah 21 tahun berlalu.  Seseorang pria mengaku di RTL-TVI network. Bahwa dia adalah orang yang bertanggung jawab di balik insiden foto menghebohkan itu. Dan bahwa UFO yang tampak dalam foto adalah tipuan belaka.

Dia menjelaskan, benda dalam foto terbuat dari polistiren atau sejenis gabus yang dirangkai hanya dalam hitungan jam. Lalu difoto malam hari.

Pria yang diidentifikasi sebagai Patrick itu mengaku, perbuatan iseng tersebut ia lakukan saat berusia 18 tahun. Bersama sejumlah teman, ia melukis gabus yang telah dirangkai, menggantungnya, dan memotretnya. Hasil karya iseng mereka menjadi foto paling tajam yang dimiliki para ilmuwan.

Beberapa hari setelah foto tersebut dirilis, sebuah pesawat Angkatan  Udara Belgia diperintahkan untuk memburu UFO di  seluruh negeri. Tapi, tak ada hasil. Beberapa warga Belgia meyakini apa yang mereka kira sebagai UFO adalah pesawat siluman baru yang sedang diuji NATO.

"Sangat mudah untuk membodohi orang, bahkan dengan cara dan modal murah," kata Patrick, lantas menambahkan ia berpendapat, ini waktu yang tepat untuk menguak rahasia itu. (Strait Times)

Penampakan Aneh di Dasar Laut Baltik, UFO?

Pada 19 Juni 2011, sonar (sound navigation and ranging) yang  dipancarkan tim eksplorasi yang dipimpin peneliti  Swedia, Peter Lindberg menemukan penampakan aneh di  dasar laut Baltik. Ini adalah sebuah anomali yang  tak pernah disaksikan peneliti sebelumnya.

Awalnya, tim menggunakan sonar dengan maksud mencari bangkai kapal tua yang mengangkut beberapa kotak sampanye tua yang sangat langka. Sebaliknya, tim justru menemukan apa yang dikalim sebagai benda melingkar misterius yang mungkin berasal dari luar angkasa (ekstraterresterial).

Seperti dimuat Live Sciece, kepada media lokal Swedia, Linberg menjelaskan, benda tersebut ditemukan timnya pada kedalaman 300 kaki (91,44 meter) di dasar laut yang terletak antara Swedia dan Finlandia. "Lingkaran besar itu berdiameter 60 kaki (18,28 meter). Dalam profesi ini, kami seringkali menemukan benda-benda aneh, namun selama 18 tahun pengalaman kerja, saya tidak pernah melihat yang seperti ini. Bentuknya bulat sempurna," kata dia.

Menambah kemisteriusan dasar laut Teluk Bothnia, Linberg mengatakan, ia menemukan bukti kerusakan lingkungan di dekat benda itu. Diduga sebagai akibat jatuhnya benda itu.

Hingga kini, belum jelas  apa sebenarnya benda tersebut. Diprovokasi sebuah tabloid dan orang-orang yang meyakini keberadaan UFO, muncul dugaan benda tersebut adalah piring terbang mahluk luar angkasa.  Saat benda itu menghempas dasar laut, ia membuat  lingkungan sekitarnya rusak.

Meski gosip UFO menyeruak, Lindberg sendiri tidak menyarankan untuk menghubungkan temuan aneh timnya itu dengan mahluk ekstraterresterial. Ia justru condong menganggap benda tersebut sebagai Stonehenge -- bangunan purba -- jenis baru.

Namun, berdasarkan resolusi gambar yang dihasilkan dari gelombang sonar, bentuk benda tersebut tak sepenuhnya bulat, seperti klaim Linberg. Sementara, garis yang ada di dekatnya mungkin sama sekali tak terkait dengan obyek tersebut.

Linberg mengatakan timnya tidak memiliki kepentingan atau sumber daya untuk memecahkan misteri ini. Apalagi, penelitian bawah laut memerlukan dana besar dan makan waktu lama. Jika benar benda itu adalah piring terbang mahluk luar angkasa, pengungkapannya bisa menghasilkan uang jutaan bahkan miliaran dolar. Sebaliknya, jika itu ternyata hanya formasi alam, itu hanya akan membuat uang dan waktu.

Ini bukan kali pertamanya benda di dasar laut disajikan untuk menjawab sebuah misteri, sebelumnya ada 'Bimini Road' -- formasi batuan di Karibia dekat Bahama yang mirip jalan atau dinding. Pengikut gerakan New Age atau Zaman Baru dan penganut teori konspirasi menganggap itu adalah buatan manusia, bukan alamiah. Formasi itu lantas dihubung-hubungkan dengan Kota Atlantis yang hilang. Namun, penelitian geologi mengungkap, formasi itu memang berbentuk tak biasa, namun sepenuhnya alami. (umi)

Bunga Akan Mekar di Tempat Terkering di Bumi

Hujan deras dan salju lebat yang turun selama bulan Juli lalu di tempat paling kering di planet Bumi akan segera menghadirkan warna-warni bunga dari tumbuhan liar yang jarang memiliki kelembaban yang cukup untuk mekar.

Sebagai informasi, untuk mendapatkan curah hujan rata-rata sebanyak 1 inci, Arica, sebuah kawasan di utara padang pasir Atacama, di Chile membutuhkan waktu hingga 50 tahun. Namun demikian, sampai bulan Juli, ia sudah mendapatkan hujan hingga 0,13 inci. Angka 6 kali lebih tinggi dibanding rata-rata curah hujan tahunan di kawasan itu.

Jika curah hujan dengan intensitas tersebut umumnya didapat hanya dengan hujan singkat di tempat lain di berbagai belahan Bumi, namun efeknya jika itu terjadi di Atacama sangat spektakuler.

”Kami memperkirakan bahwa tanaman dan serangga di kawasan itu akan membludak,” kata Pilar Cerecada, profesor biogeografi dari University of Chile, pada Associated Press, seperti dikutip dari Earth Week, 10 Agustus 2011. “Kemungkinan akan dijumpai banyak bunga di berbagai tempat di sana,” ucapnya.

Curah hujan yang terjadi di bulan Juli itu diprediksi akan menyebabkan bunga yang umumnya berwarna kuning dan ungu akan mulai bermekaran di akhir Agustus dengan puncaknya di September mendatang.

Mantan Tentara AS Kuak Misteri UFO di Suffolk

VIVAnews -- Peristiwa ini dikenal sebagai insiden Roswell ala Inggris: sekelompok prajurit Amerika Serikat yang ditempatkan di Suffok masuk ke dalam hutan untuk menginvestigasi cahaya misterius yang membuat mereka yakin, itu adalah piring terbang mahluk luar angkasa (alien).

Penampakan itu, pada Desember 1980, hingga hari ini masih belum bisa dijelaskan. Insiden ini menjadi kisah UFO (unidentified flyng object) paling menggoda dan menarik di Inggris. Salah satu yang terlibat dalam investigasi itu dikabarkan bahkan menyentuh pesawat alien.

Apa sebenarnya yang terjadi kala itu? Baru saat ini, seorang pria yang memimpin investigasi 'Insiden Hutan Rendlesham''akhirnya berbicara -- setelah tiga puluh tahun diam. Namun, keputusannya untuk buka suara mungkin tidak akan menyenangkan orang-orang yang meyakini keberadaan UFO.

Begini ceritanya:

Pada tahun 1980, Kolonel Angkatan Udara AS, Conrad adalah pemimpin basis pangkalan udara kembar, Woodbridge dan Bentwaters, dekat Ipswich -- yang saat itu diyakini menyimpan senjata nuklir.

Hanya beberapa saat setelah Natal, cahaya misterius terlihat berkali-kali di langit dekat Hutan Rendelsham. Atas laporan anak buahnya , Conrad lantas memutuskan, ia harus terjun, menginvestigasi insiden ini.

Sepanjang hari, ia berada dalam hutan untuk mencari jejak keberadaan cahaya misterius, apakah ada penanda di pepohonan dan tanah -- yang mungkin mengindikasikan adanya pendaratan pesawat.

Menurut Conrad saat itu, tak ada istimewa dari temuannya. Biasa saja. Kendati demikian, saat kembali ke pangkalan ia menunjuk anggota terbaiknya untuk menyelidik hutan di malam hari. Dipersenjatai Geiger -- alat pemantau radiasi ion, kamera, dan perangkat untuk melihat di kegelapan malam, mereka masuk hutan, ke lokasi 'pendaratan'. Karena tak ada yang mencurigakan, mereka memutuskan kembali ke pangkalan. Segelintir lainnya tetap tinggal di lokasi, termasuk wakilnya Letnan Kolonel Charles Halt.

Lalu bagaimana kisah UFO menyebar?

Penyelidikan malam itu diawali penampakan cahaya yang disaksikan para penghuni pangkalan dan istri mereka. Namun karena tak jelas, di langit yang mendung, mereka menganggap itu bukan hal yang mencurigakan.

Namun, Letkol Halt melaporkan insiden itu ke Kementerian Pertahanan dengan mengatakan, apa yang ia lihat 'berasal dari angkasa luar'. Ia juga menuduh AS dan Inggris mencoba untuk menutup-nutupinya. Conrad yang tak merasa melihat sesuatu yang luar biasa, memilih diam saat itu.

Baru sekarang ia memberikan pernyataan ke David Clarke, ahli dari Sheffield Hallam University dan penasehat soal UFO pada Arsip Nasional -- yang minggu ini berencana merilis data Kementerian Pertahanan yang terkait insiden itu.

"Apa yang kami lihat tak sama dengan deskripsi Letkol Halt, baik deskripsi di langit maupun di tanah," kata dia seperti dimuat harian Telegraph. "Kami memiliki orang-orang yang seharusnya bisa mendukung pernyataan Halt, namun tak satu pun dari mereka bisa."

Ditambahkan dia, tak ada bukti kuat bahwa sesuatu yang mencurigakan terhadi. Pemindai radiasi Geiger saat itu menunjukkan, sedikit peningkatan. Namun belakangan dinyatakan normal mengingat lokasi penyelidikan yang dekat pangkalan militer.

Conrad mengaku malu dengan tingkah mantan deputinya yang menyebarkan kabar bohong soal UFO dan menuduh negaranya sendiri menutupinya. Ia juga membantah kesaksian mantan anggotanya, Sersan Jim Penniston yang mengklaim menyentuh pesawat luar angkasa -- merasakan panasnya, bahkan sempat mencatat simbol di badan pesawat itu. Apalagi, ketika menanyai anggotanya saat itu, Conrad tidak mendengar seorang pun pernah menyentuh UFO.

Kata dia, cahaya aneh itu diduga berasal dari bola api atau lampu menara Orford Ness yang berjarak lima mil dari pangkalan. Conrad menuduh, soal UFO adalah tipuan yang disebarkan rekan-rekannya -- termasuk beberapa di antaranya yang memegang posisi penting di militer AS.

Ada Tulisan Al-Qur'an di Tubuh Bayi Rusia





Seorang bayi laki-laki berusia 9 bulan Rusia telah membuat dokter kebingungan di Dagestan, Rusia setelah frase dari Al-Quran suci (Al-Quran) mulai muncul di kulitnya.

Perkataan dari kitab suci Islam dikatakan muncul di punggung setelah Ali Yakubov berusia 9 bulan, lengan, kaki dan perut, sebelum memudar dan digantikan dengan ucapan baru.

Orangtua Ali dibiarkan terkejut ketika kata Allah muncul di dagu Ali Yakubov segera setelah kelahirannya. Sejak itu puluhan tulisan dalam aksara Arab telah muncul hampir di seluruh tubuhnya. Paramedis telah membantah bahwa tanda adalah dari menulis seseorang di kulit anak.

Ibu anak itu, Madinah Yakubov, mengatakan bahwa dia dan suaminya bukanlah yang terlalu religius sehingga kata-kata mulai muncul di kulitnya.

Sejak fenomena dimulai, anak itu telah menjadi fokus perhatian Muslim di provinsi Dagestan rumahnya, daerah yang dekat dengan sisa-sisa pengrusakan Chechnya di Selatan Rusia

Pejabat setempat, Akhmedpasha Amiralaev mengatakan "Anak ini adalah tanda murni dari Allah Allah mengirimnya ke Dagestan untuk menghentikan pemberontakan dan ketegangan di republik kita"

Ibu Ali Yakubov mengatakan, "Biasanya tanda-tanda muncul dua kali seminggu - pada hari Senin dan pada malam antara hari Kamis dan Jumat.

"Ali selalu merasa kesakitan ketika terjadi Dia menangis dan suhu tubuhnya naik"

Tim Arkeologi UI Kembali Menggali Situs Khayangan Api

Sejumlah warga, melakukan penggalian di lokasi penemuan candi di areal persawahan di Desa Puri, Kabupaten Mojokerto, Minggu (2/1). Penemuan bangunan yang diperkirakan komplek candi serta tempat tinggal petinggi Kerajaan merupakan peninggalan Kerajaan Majapahit sekitar abad ke-13, dan penggalian dilakukan masyarakat karena tidak ada respon Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan. FOTO ANTARA/Syaiful Arif

<a href='http://openx2.tempointeraktif.com/www/delivery/ck.php?n=a6f00733&cb=' target='_blank'><img src='http://openx2.tempointeraktif.com/www/delivery/avw.php?zoneid=400&cb=&n=a6f00733' border='0' alt='' /></a>
TEMPO Interaktif, Bojonegoro - Tim arkeologi Universitas Indonesia (UI) kembali melakukan penggalian tahap kedua di situs Khayangan Api di Dander, Bojonegoro, Jawa Timur. Penggalian tahap pertama situs yang diduga tempat pemujaan masa Kerajaan Majapahit itu dilakukan pada pertengahan Desember 2010 lalu.

Ekskavasi tahap kedua akan dilakukan mulai Senin, 11 Juli 2011-Ahad, 24 Juli 2011. Seperti pada penggalian pertama, kali ini tim ekskavasi dipimpin arkeolog UI Dr. Ali Akbar bersama 3 staf pengajar UI. Untuk penelitian awal, para arkeolog memetakan titik-titik yang akan digali. Penggalian difokuskan pada tumpukan bata ukuran besar di lahan galian dengan lebar 40 meter dan panjang 60 meter.

Menurut Kepala Seksi Sumber Daya Alam Pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Suyanto, tim penggalian berjumlah 20 orang. Terdiri dari 5 dosen arkeologi dan 15 mahasiswa Arkeologi dari UI. Mereka akan membantu penggalian di areal situs yang bersebelahan dengan lokasi pariwisata Khayangan Api, Desa Sendangharjo, Kecamatan Ngasem, Bojonegoro. "Mulai hari ini ada pemasangan tanda pada lokasi yang akan digali," kata Suyanto kepada Tempo, Senin, 11 Juli 2011.

Suyanto menjelaskan, tim menduga di sebelah api abadi itu kemungkinan terdapat bangunan purba masa sebelum Islam atau sebelum abad XV Masehi. Bangunan itu masih terpendam di dalam tanah. Diduga ada benda-benda purbakala masa Kerajaan Malawapati yang saat itu dipimpin Maha Prabu Angling Dharma yang melatih prajurit Malawapati di lokasi Khayangan Api, sekitar 26 kilometer dari Kota Bojonegoro.

Diduga, Kerajaan Malawati memiliki keterkaitan dengan sejarah wilayah kekuasaan Majapahit, hingga abad XV menjelang runtuhnya Kerajaan Majapahit. Saat itu diduga mulai masuk penyebaran Islam di Pulau Jawa, di antaranya dibuktikan dengan berdirinya Kerajaan Demak.

Dalam melakukan ekskavasi, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya UI. Biaya penggalian bersumber dari APBD 2011 Bojonegoro senilai Rp 80 juta untuk tahap kedua. Sedangkan tahap pertama telah menghabiskan biaya Rp 60 juta dari APBD Bojonegoro 2010.

5 Selebritas yang Dianggap Payah Dalam Bercinta

Frisky membeberkan 5 nama artis yang disebut-sebut payah dalam bercinta oleh pasangannya masing-masing.

1. Hugh Hefner
Mantan tunangannya, Crystal Harris baru saja membongkar aib bos majalah Playboy itu. Ia menyatakan bahwa Hefner payah dalam seks. Ia hanya sanggup betahan selama 2 detik. "Kami hanya melakukannya sekali, itu pun saya tidak terangsang olehnya," kata Harris.

2. Jesse James
Mantan suami Sandra Bullock ini kepergok seringkali berselingkuh. Salah satunya adalah dengan Brigitte Daguerre. Ia berkata, "James adalah pria yang sangat egois kala bercinta. Ia hanya memikirkan dirinya sendiri." Daguerre melanjutkan, ada sisi positifnya bagi Bullock bercerai dengan James. Dengan begitu ia terlepas dari siksaan seks yang buruk.

3. Colin Farrel
Mantan kekasihnya, Woody Allen meenyebutkan sebagai pasangan yang payah. "Sekali, dua kali, tiga kali, hingga seringkali saya berpura-pura orgasme. Semua itu dilakukan demi menyennagkannya dan menjaga harga dirinya," katanya. Allen menambahkan, saat sudah mendapatkan apa yang diinginkan, 10 detik kemudian, Farrel akan langsung tidur lelap. "Hal itu benar-benar mengejutkan!"

4. Nick Lachey
Jessica Simpson sungguh terkejut dengan kehidupan seks yang ia jalani dengan NIck Lachey, mantan suaminya. Apa yang ia rasakan jauh dari bayangan. "Ukurannya yang kecil terkadang menjadi masalah. Saat kali pertama bercinta, saya sama sekali tidak merasa puas," katanya.

5. Maria Sharapova
Vokalis band Marron 5 Adam Levine dikabarkan pernah berhubungan dengan petenis MariaSharapova. Ia pernah mengungkapkan kekecewaannya akan aktivitas seksual Maria, "Saya pikir dia tipe yang akan berteriak kencang saat bercinta. Ternyata tidak. Ia seperti kodok mati yang sedang berbaring. Bahkan ia akan menjadi marah saat saya mulai bersuara. Katanya itu mengganggu konsentrasinya."