Senin, 09 Januari 2012

IBM Kembangkan Kendali PC Berbasis Pikiran

Apple, Google dan Microsoft sudah mengeluarkan perangkat yang dikendalikan dengan basis suara dan gerakan tubuh di depan sebuah kamera. Tapi IBM memiliki rencana yang jauh lebih canggih, yaitu pikiran akan dapat mengendalikan komputer. Prediksi IBM ini akan dipasarkan pada 5 tahun mendatang.

“Membaca pikiran telah memenuhi pikiran para penggila fiksi ilmiah dalam beberapa dekade. Tapi mereka berharap ini akan segera menjadi kenyataan,” ujar seorang juru bicara IBM, seperti dikutip dari Daily Mail.

IBM memang sedang mengembangkan teknologi sehingga smartphone dan PC dapat "Anda hanya perlu memikirkan akan menelpon seseorang, lalu itu pun terjadi".

Prediksi tersebut merupakan bagian dari laporan tahunan “Five in Five”. Dalam laporan ini, IBM juga memprediksi bahwa di tahun 2016, password tidak berlaku lagi dan akan diganti teknologi lain yang lebih canggih. Daripada sulit mengingat angka maupun tulisan yang ada, maka password akan diganti oleh bacaan biometrik. Pembacaan ini akan bekerja untuk membaca keunikan Anda secara biometrik.

Sebelumnya, "membaca pikiran" sudah digunakan dalam game seperti Mindflex buatan Mattel. Di game itu, dengan mengenakan alat yang dikenakan di kepala, alat itu membaca gelombang otak, dan Anda pun harus berkonsentrasi untuk menaikkan dan menurunkan bola. Kendali ini bekerja akibat adanya sejenis jet udara yang merespon gelombang otak Anda.

Mattel pun akan memperkenalkan versi barunya, Mindflex 2, pada Consumer Electronics Show di Januari mendatang.

Hal ini bukan berarti adanya teknologi yang lebih canggih ini menyebabkan tidak berlakunya mouse dan mouse pointer di tahun 2016. Meskipun pembuat PC kini juga mengembangkan teknologi yang sudah ada seperti webcam, yang memungkinkan kita untuk mengendalikan PC melalui mata.

'Kota Misterius' Muncul di Atas Sungai China

Pemandangan menakjubkan muncul di China pada awal bulan ini. Sebuah kota misterius muncul di atas Sungai Xin'an.

Kota misterius itu muncul di langit Cina Timur setelah hujan deras. Saat itu, kondisi lembab menutupi Sungai Xin'an.

Kota misterius itu terlihat seperti pemandangan kota lainnya. Tampak gedung pencakar langit, beberapa gunung dan sedikit pohon-pohon.

Pemandangan itu terlihat oleh warga di Kota Huanshan. Muncul beragam spekulasi dari mereka, diantaranya menganggap tempat itu merupakan 'pusara' dari 'peradaban yang hilang'.

"Ini benar-benar luar biasa, terlihat seperti sebuah adegan di film, di negeri dongeng," kata seorang warga kepada saluran berita Inggris, ITN sebagaimana dimuat laman foxnews.com, 27 Juni 2011.

Namun, semua itu ternyata tak nyata alias fatamorgana. Para ilmuwan telah membatalkan teori 'pusara' dan 'peradaban yang hilang'.

Para ahli percaya pemandangan itu mungkin hanya sebuah fatamorgana yang disebabkan ketika kelembaban di udara yang menjadi lebih hangat dari suhu air di bawahnya.

Ketika sinar matahari melewati udara dingin ke udara hangat, cahaya itu dibiaskan atau belokan. Sehingga menciptakan sebuah bayangan di udara yang terlihat mirip dengan sebuah bayangan di air.

Refleksi itu merupakan pemandangan umum bagi banyak wisatawan yang berkunjung di daerah basah.

Enam Fenomena Paling Misterius di Lautan

Lautan penuh dengan misteri. Manusia kebanyakan memilih mengaguminya dari tepian. Ada beberapa lokasi laut di dunia yang ditakuti. Di mana pesawat dan kapal menghilang tanpa jejak. Atau punya pusaran air raksasa, ombak dahsyat, atau lingkaran cahaya misterius di dalam air. Ada sebuah tempat di mana semua fenomena terjadi sekaligus: Segitiga Bermuda.

Berikut fenomena misterius di lautan seperti dimuat situs berita Rusia, Pravda:

1. Segitiga BermudaMeliputi wilayah yang luasnya jutaan kilometer persegi. Disebut segitiga karena lokasinya yang berada di antara tiga wilayah -- Kepulauan Bermuda, Puerto Rico, dan Fort Lauderdale.

Misteri Segitiga Bermuda dipicu peristiwa hilangnya skuadron yang terdiri atas lima pembom torpedo Angkatan Laut pada 5 Desember 1945. Jasad 14 kru Penerbangan 19 hingga saat ini tidak ditemukan. Setidaknya ada 50 kapal dan pesawat yang dilaporkan hilang di wilayah itu. Namun, Segitiga Bermuda kehilangan reputasi mistisnya, juga daya tariknya pertengahan tahun 1980-an. Sejumlah teori berusaha menjelaskan fenomena aneh di Segitiga Bermuda - dari pseudosains, paranormal, sampai UFO. Namun, yang paling meyakinkan dikemukakan oleh Joseph Monaghan dari Monash University. Pada 2003, ilmuwan tersebut menulis artikel dalam American Journal of Physics. Judulnya, 'Bisakah Gelembung Metana Menenggelamkan Kapal?'

Menurut Monaghan, gelembung besar  bisa terbentuk dari deposit metana padat -- yang dikenal dengan gas hidrat. Untuk diketahui gas metan bisa memadat di bawag tekanan besar di dalam laut. Deposit metana yang mirip es bisa pecah, berubah gas, dan menciptakan gelembung di permukaan air. Konsentrasi gas yang lepas bisa menyebabkan kerusakan alat elektronik pada pesawat juga kapal. Tak hanya itu, kapal bisa tenggelam di lokasi tersebut karena pengurangan kepadatan (densitas) air secara mendadak.

Fenomena lain di Segitiga Bermuda disebut Flying Dutchman - lenyapnya awak kapal secara misterius. Teori ilmiah ditawarkan untuk menjelaskan dari hilangnya para pelaut itu. Yakni infrasonik. Beberapa ilmuwan yakin, infrasonik itu ditimbulkan gelembung gas metana saat naik ke permukaan.

Getaran infrasonik memicu resonansi berbahaya di jantung dan pembuluh darah. Saat itu, manusia yang terkena bisa terserang panik. Ini mungkin yang membuat para pelaut panik dan melompat ke luar kapal - untuk melepaskan diri dari perasaan aneh yang menimpanya.

Bagaimanapun, tak ada satupun teori yang menjelaskan, mengapa pada pertengahan tahun 1980-an, Segitiga Bermuda berhenti  melahap kapal dan pesawat.  Mungkin karena kemajuan teknologi pesawat dan kapal.


2. Laut Sargasso
Banyak orang menyamakan Laut Sargasso dengan Segitiga Bermuda. Padahal perairan ini terdapat di tenggara Segitiga Bermuda di Samudera Atlantik. Ada beberapa keunikan di wilayah ini. Samudera bergerak searah jarum jam, tedapat banyak alga Sargassum di dalamnya.

Laut ini memiliki pusaran raksasa yang memiliki aturannya sendiri. Temperatur di luar pusaran jauh lebih tinggi dari bagian luarnya. Sejumlah orang yang berlayar di sana mengaku melihat fatamorgana: misalnya, Matahari terbit di Timur dan Barat dalam waktu bersamaan.

Richard Sylvester dari University of Western Australia berpendapat, pusaran raksasa Sargasso bersifat sentrifugal -- yang lantas menciptakan pusaran kecil yang mencapai wilayah segitiga bermuda. Pusaran kecil ini menimbulkan siklon mini di udara -- cukup kuat untuk mencelakakan sebuah pesawat kecil.

3. Laut Setan (Devil's Sea)
Ini adalah wilayah di Pasifik, sekitar Pulau Miyake - 100 kilometer Selatan Tokyo. 'Saudara' Segitiga Bermuda ini tidak bisa ditemukan di peta manapun, namun para pelaut memilih untuk menghindarinya. Badai bisa muncul secara tiba-tiba dan menghilang sama mendadaknya. Paus, lumba-lumba, bahkan burung tak hidup di wilayah itu. Sembilan kapal menghilang dalam waktu lima tahun pada tahun 1950-an. Yang paling terkenal adalah menghilangnya Kaiyo Maru No.5, kapal riset Jepang.

Laut Setan berada di kawasan seismik yang sangat aktif. Lantai laut bergerak konstan. Pulau vulkanik muncul dan menghilang secara reguler. Wilayah ini juga diketahui sangat aktif aktivitas siklonnya.

4. Tanjung Harapan
Daerah ini juga dikenal sebagai Tanjung Badai. Kapal-kapal besar tenggelam dalam kurun waktu ratusan tahun. Sebagian besar kapal hancur karena cuaca buruk, khususnya ombak mematikan, atau 'cape roller'. Para ilmuwan menyebutnya gelombang soliter -- yang tingginya bisa mencapai 30 meter, sejatinya terdiri dari dua ombak yang bergabung menjadi satu.

Gelombang raksasa itu menciptakan rongga besar, yang tingginya hanya sedikit lebih rendah dari gelombang itu. Meski fenomena ombak ini bisa terjadi di laut lainnya, namun area di Tanjung Harapan yang paling bahaya.

5. Bagian Timur Samudera Hindia dan Teluk Persia
Daerah ini dikenal fenomena yang sangat mengesankan dan misterius: lingkaran cahaya raksasa yang berputar-putar di permukaan air.

Ahli kelautan Jerman, Kurt Kahle percaya, fenomena itu adalah akibat dari gempa bawah laut, yang menimbulkan pendaran plankton. Lalu timbul gerakan seperti putaran roda. Namun, hipotesis ini menuai kritik akhir-akhir ini karena belum mampu menjelaskan transformasi lingkaran cahaya secaralogis. Sains modern juga belum mampu menjelaskan bentuk lingkaran sempurna obyek tersebut. Karenanya, muncul teori baru yang sebenarnya lebih tak masuk akal: UFO.

6. Pusaran air (maelstrom)
Meski tak terlalu mengesankan seperti pusaran air di Laut Sargasso. Namun para pelaut tahu fenomena menakjubkan tentang pusaran jenis ini. Pusaran air ini terjadi dua kali  sehari, di bagian barat laut Laut Norwegia Kata 'maelstrom' dipopulerkan oleh Edgar Alan Poe. Maelstrom adalah air yang berputar kuat dan besar. Permukaan air dari pusaran lebihrendah puluhan meter dari permukaan air laut. Kekuatannya puluhan kali lipat dari arus biasa.

Yang aneh, pusaran berubah arah berlawanan setiap tiga sampai empat bulan. Bisa terjadi di manapun, termasuk Segitiga Bermuda. Diyakini, pusaran berputar berlawanan arah jarum jam di belahan bumi utara dan searah jarum jam di bagian bumi selatan.

FOTO: Yang Lenyap di Segitiga Bermuda

Tak ada nama Segitiga Bermuda dalam peta. Itu adalah wilayah laut di dalam garis  imajiner yang menghubungkan  tiga wilayah yaitu  Bermuda, San Juan - Puerto Rico, dan Miami di Amerika Serikat.

Ada yang menyebutnya 'Segitiga Setan'atau 'Devil Triangle', 'Limbo the Lost', 'Twilight Zone', dan yang paling tenar adalah sebutan 'Segitiga Bermuda -- terinspirasi dari artikel Vincent Gaddis di Majalah Argosy.

Wilayah ini jadi salah satu lokasi paling misterius, horor, dan menakutkan di muka Bumi. Apalagi, dalam sejarahnya, banyak kapal dan pesawat yang tertelan di lokasi itu.

Salah satunya, yang terjadi pada 5 Desember 1945 pukul 14.10 waktu setempat, lima pesawat yang dipiloti para penerbang  terlatih dari kesatuan Penerbangan 19 tiba-tiba hilang di segitiga itu. Padahal cuaca sedang cerah.

Para pilot sempat meminta pertolongan lewat radio, namun, mereka tiba-tiba raib. Sebelumnya, pilot sempat melaporkan kejadian aneh yang ia lihat. "Semuanya nampak aneh, bahkan lautnya. Kami memasuki perairan berwarna putih."

Tak hanya itu, pesawat yang ditugasi mencari mereka juga lenyap secara misterius. Dilaporkan enam pesawat dan 27 orang hilang dalam peristiwa itu.

Juga peristiwa hilangnya kapal induk USS Cyclops pada 1918, yang hingga saat ini jadi misteri terbesar dalam sejarah Angkatan Laut Amerika Serikat.

Menurut catatan, lebih dari 50 kapal dan 20 pesawat hilang di wilayah itu.

Ini di antaranya:

1. Penerbangan 19
Flight 19

Reputasi menakutkan Segitiga Bermuda mulai pada 5 Desember 1945, saat pesawat 19 -- skuadron lima Angkatan Laut Amerika Serikat menghilang dalam latihan rutin. Pesawat-pesawat tersebut dalam kondisi baik dan sudah diperiksa teliti. Tak hanya penyebabnya yang misterius, tapi juga fakta bahwa skuadron itu menghilang selama masa damai, itu artinya kecil kemungkinan mereka ditembak jatuh. Foto ini menunjukkan US Navy TBF Grumman Avenger, yang mirip dengan pesawat Flight 19.

2. Star Ariel
Pesawat penumpang G-AGRE Star Ariel milik British South American Airways hilang pada 17 Januari 1949. Pesawat itu terbang melintasi Segitiga Bermuda dari  Kindley Field, Bermuda ke Kingston, Jamaica. Insiden itu terjadi saat cuaca cerah. Tak pernah ada reruntuhan pesawat yang ditemukan. Tujuh kru dan 13 penumpang hilang selamanya.


3. Sulphur Queen
Sulphur Queen
Kapal tanker SS Marine Sulphur Queen yang membawa sulfur cair dan 39 kru menghilang di pantai selatan Florida. Komunikasi terakhir dengan kapal terakhir kali dilakukan pada 4 Februari 1963. Kru pencari diluncurkan ke lokasi raibnya kapal. Selama dua minggu penyisiran, tim hanya menemukan puing kapal dan pelampung keselamatan. Cerita yang berkembang kemudian: raja iblis di bawah laut tertarik dengan bau sulfur. Lihat juga bayangan mengerikan dalam latar belakang foto itu.

4. Cyclops
Cyclops
USS Cyclops (AC-4) hilang pada tahun 4 Maret 1918 dalam perjalanan dari barbados menuju Baltimore. Tak ada jejak yang tertinggal. Kapal dan kru serta penumpang yang berjumlah 306 orang raib. Ini kehilangan nyawa terbesar dalam sejarah Angkatan Laut AS -- yang bukan hasil pertempuran.

5. Nereus
Nereus
USS Nereus (AC-10) adalah kapal Angkatan Laut AS selama Perang Dunia I. Namanya diambil dari Dewa Laut dalam mitologi Yunani 00 Nereus. Hilang sekitar 10 Desember 1941, dalam perjalanan ke Portland, Maine dari St Thimas di Virgin Island. Sebanyak 61 kru ikut hilang. Yang menarik, Nereus hilang di rute yang sama dengan USS Proteus yang lenyap sebelumnya.

6. Proteus
Proteus
USS Proteus (AC-9) adalah kapal Angkatan Laut yang dialihfungsikan menjadi kapal dagang. Tak jelas kabar beritanya sejak 23 November 1941.

Jawa-Sumatera Tempat Paling Bahaya di Dunia

Dari putarannya, badai di atmosfir, sampai pergeseran lempeng tektonik, Bumi bisa jadi sangat berbahaya. Menurut data sekretariat UN International Strategy for Disaster Reduction, ribuan bencana dari gempa bumi, banjir, dan lainnya telah menewaskan lebih dari 780 ribu orang sejak tahun 2000 hingga 2009. Jutaan lainnya terluka atau terpaksa mengungsi.

Tidak ada yang tahu apa yang bakal terjadi satu dekade mendatang, namun beberapa daerah memiliki banyak alasan untuk lebih berhati-hati. Berikut 7 lokasi di dunia yang masuk kategori paling rentan bencana alam.

1. Istanbul, Turki
Tidak ada yang tahu atau bisa memperkirakan kapan patahan Anatolia Utara akan pecah. Namun yang pasti: itu sebuah keniscayaan. Gempa bumi yang diakibatkan pecahan itu bisa menjadi berita yang sangat buruk bagi 12,8 juta penduduk Istanbul.

Sejak berabad-abad lalu, gempa Bumi dari patahan Anatolia Utara telah merayap ke arah barat. Gempa besar terakhir terjadi pada 1999, saat lindu berkekuatan 7,6 skala Richter memporakporandakan Kota Izmit. Pemerintah mengumumkan, jumlah korban sekitar 17.000. Namun, pada 2004 peneliti dari Unibersity Brasilia, Vasile Marza menyebut angka lebih dari dua kali lipat. Yakni 45.000 orang.

Jika bumi kembali berguncang di masa mendatang, para ilmuwan memperkirakan, efeknya bakal lebih ke Barat, ke selatan Istanbul. Pada Januari 2010, sebuah studi di jurnal Nature Geosciences menemukan, ketegangan di sepanjang patahan dapat memicu gempa kecil sampai sedang. Atau lebih parah. Maret 2010 lalu, ahli geofisika USGS, Tom Parson mengatakan, peluang Istanbul diguncang gempa dengan skala 7 SR atau lebih, antara 30 sampai 60 persen, dalam kurun waktu 25 tahun.

Istanbul paling tidak sudah 15 kali diguncang gempa hebat sejak abad ke-4 Masehi. Menurut catatan sejarah, gempa hebat terakhir yang mengguncang kota yang dulu bernama Konstantinopel itu terjadi pada tahun 1894.

2. Jawa dan Sumatera, Indonesia
Dua pulau di Indonesia itu mungkin menghadapi lebih banyak bencana alam dari tempat manapun di dunia. Kekeringan, banjir, gempa bumi, longsor, gunung meletus, dan tsunami silih berganti datang. Menurut Pusat Penelitian Bencana Columbia Unoversity, Jawa dan Sumatera memiliki risiko tertinggi. Bencana yang paling terkenal adalah gempa dan tsunami 2004 yang menewaskan setidaknya 227.898 orang -- yang terjebak gelombang raksasa yang menyusul gempa dahsyat 9,1 skala Richter. Dampaknya hingga ke sejumlah negara. Namun, korban terbanyak jatuh di Indonesia yakni lebih dari 130 ribu orang.

Belum lagi bencana kecil yang terus datang dan menciptakan penderitaan. Antara tahun 1907 dan 2004 -- sebelum tsunami terjadi -- bencana kekeringan telah membunuh 9.329 orang Indonesia. Letusan  gunung berapi menewaskan 17.945 orang pada periode waktu yang sama, dan gempa bumi menewaskan 21.856 jiwa. Baru-baru ini, akir 2010, Gunung Merapi yang biasanya hanya mengeluarkan awan panas 'wedhus gembel', meletus dahsyat. Ratusan jiwa meninggal.

3. Guatemala
Amerika Tengah terancam tiga bencana alam sekaligus: gempa bumi, badai, dan tanah longsor. Wilayah ini juga terletak di Ring of Fire (Cincin Api) -- kawasan seismik aktif yang mengelilingi Samudera Pasifik. Guatemala tak hanya terdampak, tapi juga menderita pukulan hebat. Pada 1976, gempa berkekuatan 7,5 skala Richter menewaskan 23 ribu orang. Gempa juga membuat tanah longsor yang menghambat transportasi dan upaya penyelamatan.

4. wilayah Sahel, Afrika
Kekeringan seringkali tidak mendapatkan perhatian sebanyak bencana alam lainnya. Tapi ia bisa jadi pembunuh. Menurut Program Lingkungan PBB, lebih dari 100.000 orang meninggal karena kekeringan di wilayah Sahel Afrika tahun 1972-1984. Sebanyak 750.000 lainnya sepenuhnya bergantung pada bantuan pangan.

Wilayah Sahel berbatasan dengan Gurun Sahara, Afrika yang membentang sepanjang Mauritania, Senegal, Mali, Niger, Burkina Faso, Nigeria, Chad, Sudan, Aljazair, Ethiopia dan Eritrea.

5. Miami, Florida
Tak ada seorang pun yang bisa memprediksi di mana badai akan menerjang. Namun, Florida selatan memiliki peluang lebih besar. USGS memperkirakan, lebih dari 60 badai besar menerjang dalam kurun waktu 100 tahun.

6. Naples, Italia
Pada Abad 79 Masehi, Gunung Vesuvius meletus dan mengubur kota kuno, Pompeii dan Herculaneum. Ribuan tahun berselang, sebuah kota justru dibangun  di dasar gunung : Naples. Bahkan, diperkirakan lebih dari dari 650 ribu warga tinggal di lerengnya.

Menurut Guido Bertolaso, kepala badan perlindungan sipil Italia, letusa berikutnya bisa membuat pemerintah terpaksa mengungsikan lebih dari sejuta orang.

7. Danau Nyos, Kamerun
Maut mengintai dari bawah permukaan danau ini. Sebuah kantong magma berada jauh di kedalaman bisa membocorkan karbon dioksida hingga ke permukaan. Pada 21 Agustus 1986, air danau tiba-tiba bergolak, karbon diosida tiba-tiba muncrat ke atas seperti botol berisi soda yang dikocok kuat. Karbon dioksida lalu turun dengan cepat ke lembah di bawah danau. Sebanyak 1.700 orang dan ribuan binatang tewas seketika. Di radius 24 kilomegter dari danau, tak ada satupun yang selamat.

Saat ini, pipa dipasang untuk menyedot air kaya karbon dioksida dari dasar danau, untuk mencegah penumpukan gas. Namun, itu tak lantas membuat Danau Nyos sepenuhnya aman. Bahaya masih mengancam.

Hajar Aswad, Batu Paling Tenar Sejagad

Batu adalah elemen alam yang keberadaannya seringkali diabaikan. Namun, batu bisa jadi sangat menarik. Baik dari sisi keindahannya, nilainya yang berharga, atau fungsinya yang integral dengan kehidupan manusia -- yang menggunakannya untuk mendirikan bangunan atau alat.
Tak sekedar itu, batu juga bisa berkaitan dengan sejarah dan sisi spiritual manusia. Setidaknya ada enam batu yang memiliki kisah tersendiri.

Berikut Enam Batu paling terkenal di muka Bumi:

1. Hajar Aswad
Hajar Aswad
Di Mekkah, di tengah Masjidil Haram terdapat Ka'bah -- arah kiblat salat umat muslim di dunia. Di sudut bangunan suci itu terdapat Hajar Aswad, batu hitam yang diyakini berasal dari surga. Konon, awalnya ia berwarna putih, namun dosa anak cucu Nabi Adam lah yang menjadikannya hitam.

Hajar Aswad terdiri dari delapan keping yang terkumpul dan diikat dengan lingkaran perak. Ia memiliki aroma wangi yang unik. Ketika umrah atau haji, umat muslim berebut menciumnya -- mengikuti tuntunan Nabi Muhammad.

Sejumlah orang menduga, batu itu adalah meteorit, namun dari mana pastinya batu itu berasal masih jadi perdebatan.

2. Batu Rosetta
Batu Rosetta

Batu Rosetta adalah sebuah fragmen dari sebuah prasasti Mesir kuno yang bertuliskan sebuah dekrit yang dikeluarkan oleh para imam pada ulang tahun penobatan Raja Ptolemeus V (204-181 SM). Dekrit tertuang dalam tiga huruf: Hieroglif Mesir kuno, naskah kuno Mesir dan Yunani kuno.

Awalnya tertempel di sebuah kuil, Batu Rosetta lantas digunakan sebagai bahan bangunan di sebuah benteng di kota pelabuhan el-Rasyid atau Rosetta. Sebuah ekspedisi Perancis di Mesir menemukan batu itu pada tahun 1799.

Apa yang membuat batu Rosetta terkenal? Batu itu berperan dalam menguraikan hieroglif Mesir -- yang kala itu belum mampu diterjemahkan. Jean-Francois Champollion mengumumkan terjemahan pertama dari hieroglif di atas batu Rosetta pada 1822.

Batu, yang beratnya sekitar 760 kilogram sekarang dipamerkan di British Museum -- merupakan obyek paling banyak dikunjungi di sana. Batu itu menjadi milik Inggris pada tahun 1801 selama Perang Napoleon. Belakangan, pihak Mesir minta batu itu dikembalikan.

3. Batu Ayers, Uluru
Batu Ayers
Ayers Rock atau dikenal juga dengan nama Uluru adalah sebuah formasi batu berukuran besar di Taman Nasional Uluru-Kata Tjuta, sekitar 350 km di barat daya kota Alice Springs, Northern Territory, Australia.

Uluru adalah benda keramat bagi para Aborigin dengan banyak mata air, gua, dan lukisan primitif. Ini adalah monolit -- formasi besar yang terdiri dari batu tunggal atau batu -- terbesar di dunia. Obyek ini  ini juga terdaftar sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.

4. Batu Gibraltar
Batu Giblaltar

Batu Giblartar juga disebut dengan nama lain: Pilar Herkules atau Calpe. Adalah sebuah tanjung kapur raksasa yang terlihat di atas Selat Gibraltar, pintu masuk Laut Mediterania. Terletak di Gibraltar, di ujung barat daya Eropa di Semenanjung Iberia. Batu ini memiliki ketinggian 426 meter.

Menurut discoverGibraltar.com, nama 'Giblartar' diyakini berasal dari Bahasa Arab 'Jabal Tarik' yang berarti pegunungan Tarik.

5. Batu Blarney
Blarney Stone
Batu Blarney adalah serangkaian bebatuan biru yang terdapat di Benteng Blarney, yang letaknya 8 kilometer dari Cork, Irlandia. Legenda menyebutkan, siapa mencium batu ini akan mendapat karunia kelancaran berbicara.

Namun, tak mudah mencium batu itu. Para peziarah harus bersandar ke belakang sambil berpegangan pada pagar besi.

Ada banyak legenda yang menjelaskan asal usul batu ini. Menurut situs Blarney Castle, batu itu berasal dari Pulau Iona, Skotlandia. Batu itu konon menjadi tempat meletakkan jasad seorang santo yang hidup di pengasingan, St Columba. Batu itu kemudian dibawa ke daratan Skotlandia. Ketika Raja Munster, Cormac MacCarthy  mengirimkan pasukan Irlandia untuk mendukung Robert de Bruce dan pasukannya dalam pertempuran melawan Inggris di Bannockburn pada 1314, bagian dari batu itu diberikan kepada Irlandia sebagai ungkapan terima kasih.

6. Batu Plymouth
Batu Plymouth
Batu Plymouth digunakan untuk menandai lokasi William Bradford dan para peziarah yang menemukan koloni Plymouth. Batu ini dicap dengan tahun kedatangan mereka ke dunia baru, 1620. Batu ini adalah simbol penting dalam sejarah Amerika Serikat.

Namun, kebenaran kisah batu itu diragukan karena jurnal Bradford dan sumber kontemporer lainnya tak menyebutkan batu itu. Tulisan pertama tentang batu itu dibuat satu abad kemudian. Batu yang sekarang dikenal sebagai Plymouth Rock ditahbiskan pada tahun 1774, saat penduduk kota itu tergerak oleh semangat Revolusi Amerika.

Batu yang ada saat ini diperkirakan hanya sepertiga dari ukuran aslinya. Sisanya yang hilang dipecah menjadi suvenir pada abad ke-18 dan ke-19.

Misteri Hujan Serbuk Oranye di Alaska

Warga Kivalina, desa terpencil di Alaska dibuat bingung oleh jatuhnya serbuk oranye dari langit pada 3 Agustus 2011 lalu. Serbuk itu menyelimuti area pelabuhan dan semua benda yang terpapar. Ini fenomena aneh pertama yang terjadi di wilayah berpenduduk 374 orang itu.

Beberapa hari berselang, terjadi hujan air yang bercampur serbuk misterius itu, hingga masuk dalam cadangan air minum. Warga khawatir serbuk itu berbahaya.

Apa sebenarnya serbuk misterius itu? Hasil analisis National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA), badan yang mengurusi laut dan atmosfer AS, menemukan, serbuk oranye itu adalah spora jamur, bukan telus mikroskopik seperti yang diduga sebelumnya. Hasil kajian itu diumumkan NOAA pada Kamis 18 Agustus 2011 kemarin.

National Marine Fisheries Service, salah satu sub dari NOAA menjelaskan, spora tersebut konsisten dengan benda sejenis yang berasal dari jamur (fungus) yang menyebabkan karat, penyakit pada tanaman yang menyebabkan penampilan berkarat pada daun dan batang.

Sebelumnya, laboratorium NOAA di Juneau, Alaska menyebut, serbuk oranye itu berasal dari telur mikroskopik, kemungkinan berasal dari hewan krustasea kecil. Namun, ketika sampel dibawa ke laboratorium NOAA yang lebih canggih, kesimpulan yang didapat berbeda.

Meski demikian, para ilmuwan belum mengetahui apakah spora tersebut berasal dari 7.800 spesies jamur karat yang diketahui. "Spora itu tak sama dengan yang lain, kami dan jaringan para ahli telah memeriksanya. Namun, memang belum semua jamur karat tundra Arktik teridentifikasi," kata salah satu peneliti, Steve Morton, seperti dimuat CNN.

Morton menjelaskan, jamur karat hanya tumbuh pada tanaman. Beberapa tumbuh tanpa merugikan tanaman, tetapi yang lain mencuri nutrisi tanaman. Dia mengatakan hingga kini, tidak jelas apakah spora itu berasal dari jamur karat parasit.

Meskipun jamur tidak membahayakan manusia, spora secara umum, seperti serbuk sari dan spora jamur, dapat berkontribusi menyebabkan penyakit pernapasan atau reaksi alergi.
Sebelumnya, seorang warga Kivalina yang mengambil gambar hujan serbuk oranye, Mida Swan mengatakan, serbuk itu terasa berminyak, seperti minyak untuk bayi (baby oil).  Tak ada satupun orang yang tahu, apa sebenarnya serbuk itu. Elit desa khawatir zat itu polutan.

Ditemukan, 'Anomali' Lain Segitiga Bermuda

Segitiga Bermuda -- wilayah imajiner yang menghubungkan Puerto Rico, perairan Florida, dan Bermuda -- tenar karena imej mistisnya. Hal itu diperkuat fakta ratusan kapal dan pesawat menghilang di area itu. Meski akhirnya ditemukan, sejumlah kapal dalam keadaan kosong, tanpa kru dan penumpang yang menghilang misterius. Seorang penulis, Vincent Gaddis in 1964 berpendapat, ada anomali yang menjelaskan fenomena aneh tersebut. Namun, Segitiga Bermuda memperoleh ketenarannya pada 1974, saat Charles Berlitz menerbitkan  buku yang mempopulerkan Segitiga Bermuda sebagai 'Sea Devil' atau 'Laut Setan'.

Pasca itu, berbagai kelompok ilmuwan meneliti Segitiga Bermuda untuk menemukan anomali yang dianggap bertanggung jawab atas sekian kecelakaan aneh di sana. Namun tak ada satupun yang berhasil ditemukan. US Coast Guard bahkan menyajikan laporan yang menyebut, kejadian kapal lebih sering terjadi di Segitiga Bermuda dari wilayah lain, dikarenakan badai.

Pada tahun 1990-an, ketertarikan pada Segitiga Bermuda memudar. Namun, baru-baru ini, ilmuwan dari Amerika Serikat menemukan 'anomali' lain di Segitiga Bermuda. Ini tak ada kaitannya dengan menghilangnya kapal atau pesawat.

Para ilmuwan Bermuda Institute of Oceanology yang dipimpin Professor Craig Carlson menemukan, permukaan air di kawasan itu dipenuhi berbagai macam virus. Kabar baiknya, virus itu tak mengancam manusia. Mereka hanya tertarik pada bakteri laut.

Temuan ini adalah hasil penelitian oseanografi di bagian barat laut Laut Sargasso -- yang berada dekat Segitiga Bermuda dan Pulau Bermuda -- selama sepuluh tahun.

Ilmuwan mengungkap, dinamika organisme mikroskopis itu terkait dengan musim. Contohnya, di musim panas, virus berlipat ganda di di lapisan air pada kedalaman 60 sampai 100 meter. Jumlah mereka bisa mencapai sepuluh juta partikel per satu tetes air. Di musim dingin, mereka tidak terdeteksi di permukaan, organisme itu memilih tinggal di lokasi yang lebih dalam.

Yang juga menarik, analisis para peneliti mengungkapkan, 90 persen dari DNA virus belum dikenal dalam ilmu pengetahuan. Mereka termasuk bakteriofag -- virus yang memangsa bakteri. Ilmuwan juga menemukan molekul organik bakteri mati di sekitar virus tersebut. Itu menjadikan permukaan air di kawasan tersebut kaya nutrisi. Ini berarti bahwa bakteriofag membentuk ekosistem mikroskopis di mana mereka tinggal.

Virus tersebut menciptakan 'kafetaria' di kawasan tersebut. Tak hanya menarik organisme plakton, tapi juga membuat Ikan paus dan lumba-lumba datang dan mencari makan di sana.

Para ilmuwan mengaku takjub dengan temuan yang mereka hasilkan. Sebab, sebelumnya mereka tak mengetahui peran virus ini dalam formasi ekosistem kelautan. Menurut ahli kelautan, virus laut kurang dipahami karena mereka sulit untuk ditangkap. Tapi sekarang jelas, mereka tak terhitung jumlahnya di semua lautan dan samudra.

"Jumlah mereka 95 persen dari total biomassa laut. Artinya, jumlah virus bahkan lebih besar dari kombinasi krill (sejenis udang kecil), ikan dan hewan yang lebih besar seperti ikan paus. Mengingat laju multiplikasi virus dan jumlah mereka, menjadi jelas betapa pentingnya peran mereka dalam siklus hara di planet ini," kata salah satu penulis, Dr Rachel Persons.

Meski penelitian dilakukan di Segitiga Bermuda -- lokasi unik di lautan -- para ahli yakin, dalam kasus ini tidak ada kelainan khusus untuk segitiga Bermuda. Virus juga ditemukan di sejumlah wilayah di lautan. (sumber: Pravda)

Misteri Kerangka dengan Tujuh Paku Tertancap

Para arkeolog di Toscana, Italia mendapat kejutan saat menggali sebuah situs di daerah dekat kota Lucca. Mereka menemukan dua kerangka manusia berusia 800 tahun, dengan kondisi tak biasa.
 

Dilansir dari laman Daily Mail pada Minggu 25 September 2011, arkeolog Alfonso Forgione yang memimpin penggalian meyakini bahwa kerangka-kerangka itu milik para penyihir wanita yang berusia sekitar 25 hingga 30 tahun. Dugaan bahwa mereka penyihir lantaran dikuburkan dengan cara yang tak biasa: dikubur begitu saja di galian tanah yang tidak terlalu dalam, tanpa kain kafan atau peti mati.

Tak hanya itu, Forgione dan timnya juga menemukan satu kerangka dengan tujuh paku yang tertancap pada rahangnya. "Adanya paku yang menancap pada rahang kerangka ini meyakinkan saya bahwa ia adalah seorang penyihir wanita," ujarnya.

Kondisi tak biasa juga dijumpai pada kerangka lain. Ada 17 dadu di sekitar tengkorak itu. Terkait hal ini, Foglione berkomentar, "Kerangka ini dikubur dengan cara yang sama namun ada 17 dadu di sekitarnya. Di Italia, 17 adalah angka sial, dan para wanita juga dilarang bermain dengan dadu."

Cara penguburan yang sedemikian rupa juga diyakini para arkeolog sebagai usaha masyarakat pada zaman itu untuk memastikan para penyihir tidak bangkit dari kematian. Ditemukan pula tanda-tanda penyiksaan pada beberapa kerangka, sehingga para arkeolog tertarik untuk menyelidiki penyebab kematian para penyihir lebih jauh.

Namun ada satu misteri yang masih belum dapat dipecahkan oleh para arkeolog. Mereka belum mengetahui alasan pasti penguburan para penyihir ini di sebuah area terkonsentrasi yang 800 tahun lalu merupakan area sebuah gereja.

"Penjelasan yang paling mungkin sejauh ini adalah, para wanita ini tidak berasal dari rakyat jelata. Hanya keluarga terpandang saja yang bisa dimakamkan di area gereja," ujar Forgione.

Saat ini, para arkeolog sedang berusaha menemukan makam uskup Santo Cerbonius yang telah meninggal lebih dari 1.500 tahun lalu. Uskup yang dibunuh oleh kaum barbar yang menguasai Toscana karena melindungi tentara Romawi itu diyakini sebagai santo pelindung Toscana.

Arkeolog Temukan Kerangka Aneh 'Zombie'

Pengikut Voodoo meyakini keberadaan zombie, istilah lain dari mayat hidup. Konon, menurut kepercayaan mereka, manusia yang rohnya dicuri lewat cara perdukunan, akan dipekerjakan sebagai budak. Melalui gigitan, para zombie juga bisa menjadikan manusia lain menjadi sejenis mereka.
Keberadaan zombie tidak pernah terbukti secara ilmiah. Pada 2009 lalu, para ilmuwan dari University of Ottawa dan Carleton University menyelidiki fenomena penyebaran zombie dengan asumsi biologi: dalam bentuk virus atau wabah penyakit.

Namun, asumsi manusia di abad pertengahan jelas berbeda. Baru-baru ini para arkeolog menemukan dua kerangka yang berasal dari awal abad pertengahan di Irlandia--dengan batu besar terjepit di mulut mereka. Para arkeolog yakin, cara itu menunjukkan bukti ketakutan masyarakat, bahwa mayat itu akan bangkit kembali sebagai zombie.

Kerangka ditemukan dalam beberapa sesi penggalian selama tahun 2005-2009 di Kilteasheen, dekat Loch Key, oleh tim arkeolog yang dipimpin oleh Chris Read dari Institute of Technology of Sligo, Irlandia, dan Thomas Finan dari University of St. Louis.

Proyek ini berhasil mengangkat 137 kerangka, meski para ilmuwan yakin, masih ada ratusan hingga ribuan lain yang masih belum terangkat.

Cara penguburan yang menyimpang itu ditemukan pada dua kerangka pria. Keduanya dikuburkan dalam waktu berbeda, sekitar tahun 700-an Masehi.

Salah satu mayat pria diperkirakan berusia antara 40 sampai 60 tahun. Lainnya, masih muda, sekitar 20 hingga 30 tahun. Keduanya dibaringkan berdampingan, dengan batu sebesar bola bisbol dijejalkan ke dalam mulut mereka.

"Salah satunya terbaring dengan mata mendongak ke ke atas. Batu hitam besar didorong ke mulutnya," kata Chris Read. "Lainnya, ditemukan dengan kepala menengok ke samping, batu yang terjejal di mulutnya membuat lehernya terpelintir."

Tim arkeolog menduga, mereka menemukan pemakaman yang berkaitan dengan apa yang disebut sebagai "kematian hitam". Batu yang dijejalkan di mulut itu adalah bukti telah dilakukannya ritual pembunuhan vampir.

Awalnya, sempat terbersit dugaan, menjejalkan batu di mulut itu adalah cara masyarakat saat itu untuk mencegah penularan penyakit dari mayat tersebut. Namun, karena fenomena itu tidak muncul dalam cerita rakyat Eropa sampai pada tahun 1500-an, para arkeolog mengesampingkan teori itu. Mereka lalu mundur ke belakang, ke abad 8.
"Mulut diyakini sebagai pintu bagi jiwa saat meninggalkan jasad saat kematian. Kadang, jiwa itu bisa kembali, atau roh jahat bisa masuk ke tubuh melalui mulut, dan membangkitkannya," katanya.